Tuesday, November 30, 2010

...will ya?

Akankah segala jalan yang ditempuh mengarah ke satu titik pertemuan yang sama
atau berbelok masing-masing sesuai arah yang dipilih?

Apakah aksara yang terbatas dan percakapan yang hanya sebait bisa menghasilkan satu cerita indah?

we will never know at all...

Monday, November 29, 2010

...salahkan waktu...

Sepertinya kita butuh 1 hari di luar sabtu dan minggu

Jika senin dan jumat adalah milik pimpinanmu
Hari dimana berakhir dengan pundi-pundi uang yang akan kau terima kelak
Hari dimana terlalu sulit menyisihkan beberapa menit dari 24 jam untuk sekedar berbagi suara
Hari dimana terlalu letih untuk menyisihkan 1-2 jam untuk berbagi tatapan hangat

Dan sabtu-minggu adalah hari dimana kita harus berbagi dengan manusia yang berkaitan darah dengan kita.
Dan satu diantara dua hari itu akan menjadi hari balas dendam untuk tidur yang berkurang.

Seperinya kita butuh 1 hari lagi bernama selain senin sampai jumat dan sabtu minggu

Wednesday, November 24, 2010

...closing!

Sulitkah menyisihkan 1 menit sekali dalam beberapa jam waktu jeda diantara 24 jam yang kita punya 7 hari yang akan dilewati dan 365 hari untuk menemui tahun yang terbaru?

Bukan menyalahkan kesibukan atas nama kerja dan menjadikannnya alasan untuk dimaklumi
Sorry...
Time is up
Cari alasan lain untuk menghindar, jangan salahkan waktu dan kesibukan

Saatnya pergi!

Saturday, November 20, 2010

...tentang waktu...

Kamu tau...
Saya terlalu letih untuk bermain seperti ini
Saya sudah tidak punya energi lebih untuk memainkan perannya
Buat saya, ini cuma menghabiskan waktu yang sudah sangat sedikit saya punya

Kamu tau...
Bahwa ini tentang suatu pilihan
Tentang langkah yang harus dijalani
Mau ke arah mana sesungguhnya akan pergi menjalani hidup
Bukan cuma senang dalam langkah yang menetap dan tidak bergerak

Kamu harus tau...
Saya butuh matahari pagi saya, payung teduh saat cahayanya mulai tinggi dan rengkuhan hangat saat cahaya itu berganti menjadi bulan.
Saya butuh itu setiap saat saya butuhkan
Bukan cuma saat kamu ada waktu

*sekarang atau tidak selamanya*

Wednesday, November 10, 2010

...a week...

dan sekarang...
satu minggu berlalu dari jarak yang terpisah pulau
menyapapun menjadi sesuatu yang mahal, pun mengobrol
*blah*

Tuesday, November 02, 2010

...tentang perpisahan ( sementara )

The time has come...

Pagi ini membuka mata dan menyadari saatnya tiba, saat dimana laki-laki yang baru saja singgah itu harus menjemput mimpinya ke satu daerah nun jauh disana, daerah antah berantah.

Saya memutuskan menyusulnya ke bandara, entah buat apa...saya hanya ingin bertemu dengannya sebelum ia terbang. Saya tau alat komunikasi sudah sedemikian canggih saat ini, jarak juga bukan sesuatu hal berat semua sudah menjadi semakin dekat karena jaman. Tapi buat saya, hidup di dua tempat berbeda tidak menjanjikan percakapan yang nyaman saat pertemuan, tidak bisa menyamakan nikmatnya berada di satu tempat ketika harus berbagi sayang dan banyak missing link yang akan terjadi.
Alasan itulah yang membuat saya memutuskan mengantarnya walaupun hanya sampai pintu keberangkatan

Romantis?
Bukan, bukan romantis...tidak juga sweet, buat saya itu bagian dari keinginan hati menutup hal ajaib yang belakangan terjadi. Kalau dia bisa tiba-tiba muncul, menjadi sahabat bbm, menjadi kawan bicara di telepon dan menjadi partner nonton dan makan, mengapa saya ngga bisa menjadi teman kejutannya yang menemaninya di bandara menikmati teh hangat, milo dingin dan krim sup saya sampai saatnya masuk gerbang keberangkatan?

Dan saya menutupnya dengan jabatan tangan dan pelukan hangat setelahnya
Tanpa airmata apalagi tangis, tanpa sepatah katapun hanya pelukan bersahabat dan ucapan salam. Saya bahkan tidak lagi sempat melihat sekeliling ketika kami berangkulan, tanpa lagi menengok ke belakang sesudahnya dan terus berjalan keluar untuk mencari taxi kembali ke kantor.

Saya berhasil melepasnya pergi...

Aneh...saya merasa saya harus mengantarnya dan menuntaskan perasaan saya. Im expect nothing

At least kalau komunikasi ini tidak lagi berjalan baik, dan kami menjadi sehambar sayur tanpa garam dalam periode waktu kemuka saya ngga akan pernah menyesalinya. Saya tau sang pemilik skenario hidup punya rencana terbaikNya, dengan atau tanpa saya ucapkan

Sekarang saya bingung, kalau saya rindu, bagaimana ceritanya ya...:)

Monday, November 01, 2010

...tentang ruang dan waktu

Apa yang akan kau lakukan jika kau hanya punya waktu 3x24 jam dari sekarang untuk bersama seseorang yang ( mulai ) kau sayang?
Belum...belum terlalu sayang, bukan pacar dan intensitas rasanya belum dapat ditakar

Saya?

Sejujurnya saya juga ngga tahu, mau apa, mau gimana. Yang saya tau, dia akan pergi menembus angkasa, melintasi awan dan memulai hidupnya tanpa saya di daerah yang namanya baru saja saya dengar.
Sedih? ah, terlalu melankolis untuk seseorang yang baru saya kenal 3 minggu belakangan, baru menghabiskan 500 rb untuk tagihan telepon dan 1 kali pertemuan perdana.

Lalu apa namanya?
Ngga tau, saya sungguh ngga tau...
Yang saya rasakan sekarang seperti melayang jauh tanpa menjejak, hampa...tanpa rasa

Kemarin kami menghabiskan setengah hari bersama
Berjanji bertemu di sebuah pertokoan yang memiliki studio XXI dan tempat makan untuk dikunjungi.
Kami memesan 2 tiket untuk pertunjukan sore, di 17.20 tepatnya dan masih ada waktu sekitar 20 menit untuk masuk. Kami menyimpannya dalam cerita singkat, chit chat ngga penting sebagai prolog.
Dia menikmati film yang diputar, sementara saya lebih banyak bingung dengan adegan yang terlalu banyak tembak menembak itu. Sesekali kami tak sengaja bersentuhan, seperti sepasang magnet yang coba saling menghindari gesekan yang timbul akibat daya tarik menarik.

Saya menemukannya bercerita dalam nyaman setelah film usai.
Menemani makanan yang tersaji dia bercerita banyak, termasuk dilemanya untuk pergi ke luar dari tempatnya sekarang. Bilang saya GR, tapi dia seperti mulai ragu ketika kami semakin intens mengobrol dan menjadi dekat.
Saya bilang saya sedih dia pergi, tapi saya ngga punya hak untuk melarangnya pergi...saya orang baru
Dan ia seperti menemukan nyaman ketika tanpa sungkan menghabisakan makanan yang saya pesan, ah...

Ada rengkuhan hangatnya sedikit pada saya
Cara dia menjaga saya ketika menyebrang, cara dia menunggu saya ketika harus melompati parit dan cara dia menunggu saya sampai di sisinya, saya suka...
Pun ketika dia menemani saya menanti angkot yang ingin saya naiki datang, memeluk pinggang saya dan merengkuhnya dalam amannya, saya meleleh...

Hari ini ceritanya berubah,
3 bulan dia akan pergi dan belum bisa kembali
Saya cuma bisa diam

Kini kami sedang bersiap untuk bersahabat dengan terbatasnya ruang dan waktu
Tidak saling berjanji apa-apa sepertinya lebih baik, mungkin kalau saya bisa mengintip sedikit skenario Tuhan saya bisa ambil ancang-ancang mau melakukan apa tapi ternyata skenarionya terlalu terjaga rapat.
Baiklah,
Kita jalani saja peran ini sekarang, mungkin besok atau lusa ada orang lain lagi yang akan masuk sebagai pemeran tambahan. Bisa jadi dia lebih baik dari yang saya kenal sekarang, bisa jadi dialah akhir cerita saya tanpa batas ruang dan waktu